Sejarah AirAsia
Awalnya di tahun 1993, AirAsia merupakan BUMN Malaysia DRB-HICOM.
Pada tahun 1996, AirAsia melakukan penerbangan perdana menggunakan
pesawat Boeing 737. Pada era itu, dunia penerbangan Malaysia sudah
sangat maju. Karenanya, AirAsia generasi pertama ini mengalami
persaingan keras.
Akibat hutang yang sangat besar (40 juta RM), terpaksa DRB-HICOM
harus menjual saham AirAsia pada tanggal 2 Desember 2001. Mantan orang
penting TimeWarner Tony Fernandes akhirnya membeli maskapai itu dengan
nilai 1 RM. Tony Fernandes kemudian melancarkan strategi-strategi baru
di antaranya rebranding menyeluruh. Hanya dalam 1 tahun saja, AirAsia
berhasil memperoleh profit. AirAsia dikenal sebagai LCC pertama di Asia
Tenggara.
Dalam rangka ekspansi ke luar Malaysia, AirAsia membuka afiliasi di
negara-negara lain. Thai AirAsia (FD/AIQ) dibentuk pada tahun 2003.
Maskapai bangkrut Awair di Indonesia juga diakuisisi lalu di-rebranding
menjadi Indonesia AirAsia (QZ/AWQ) setahun kemudian.
Rute penerbangan murah jarak jauh seperti dari Kuala Lumpur ke
kota-kota di Australia, Eropa, Jepang dan Korea Selatan juga dibuka.
Maskapai rute jenis ini memiliki nama AirAsia X, mengoperasikan pesawat
Airbus A-330. Selain rute-rute itu, AirAsia X juga melayani penerbangan
ke destinasi seperti Tokyo, London dan Gold Coast dengan harga bersaing.
Pada tahun 2005, AirAsia memesan 40 Airbus A-320 dan hal ini
tercatat sebagai event yang juga membesarkan nama AirAsia ke kalangan
internasional. Armada baru ini secara bertahap mulai menggantikan
pesawat lama Boeing 737-300 dari generasi awal. Secara serentak,
kampanye peremajaan pesawat AirAsia Malaysia mulai dari FD hingga QZ
mulai mempensiunkan Boeing 737-300 dan mengoperasikan A320.
Di tahun 2011, AirAsia Indonesia memiliki strategi untuk berfokus
pada rute domestik. Rute yang masih jarang seperti Pekanbaru-Medan,
Bandung-Medan dan juga Denpasar-Darwin mulai dibuka. Hal ini disambut
secara positif oleh warga Indonesia.
Pada tahun 2012, Air Asia membuka hub baru mereka di Bandara
Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Rute-rute di kawasan Indonesia
Timur juga mulai dijadikan wacana. Rencana ini tentunya mendapat
feedback positif mengingat kawasan ini masih baru dipegang oleh sedikit
maskapai.
Profil AirAsia
Sering juga ditulis sebagai: Air Asia
AirAsia adalah maskapai bertarif rendah atau Low-Cost Carrier (LCC). Maskapai asal Malaysia ini adalah Full-LCC pertama di Indonesia, dengan karakteristik utama sebagai berikut: fasilitas tambahan (add-on) seperti bagasi check-in, makanan dan pemilihan tempat duduk yang belum termasuk di dalam tarif tiket pesawat namun dapat dipesan ekstra saat booking online. Hal ini bertujuan untuk menjaga tarif tiket tetap terjangkau oleh khalayak umum.
AirAsia adalah maskapai bertarif rendah atau Low-Cost Carrier (LCC). Maskapai asal Malaysia ini adalah Full-LCC pertama di Indonesia, dengan karakteristik utama sebagai berikut: fasilitas tambahan (add-on) seperti bagasi check-in, makanan dan pemilihan tempat duduk yang belum termasuk di dalam tarif tiket pesawat namun dapat dipesan ekstra saat booking online. Hal ini bertujuan untuk menjaga tarif tiket tetap terjangkau oleh khalayak umum.
Sebagai satu dari sekian afiliasi AirAsia International, AirAsia
Indonesia (QZ) melayani rute-rute domestik dan internasional di
Indonesia. AirAsia Indonesia memulai operasinya pada tahun 2004 dan
bermarkas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Baik rute domestik
maupun internasional AirAsia beroperasi di Terminal 3 Soekarno-Hatta.
Berbagai penghargaan diraih oleh maskapai pimpinan Tony Fernandes
ini. Dalam kualitas flight safety, Air Asia Indonesia termasuk dalam
Kategori 1. AirAsia juga meraih penghargaan sebagai LCC Terbaik Se-dunia
versi Skytrax selama 4 tahun berturut-turut.
Sampai akhir 2005, AirAsia Indonesia memiliki target untuk
mengoperasikan sebanyak 34 pesawat jenis Airbus. Selain itu, hanya
pesawat baru yang tidak melebihi usia kira-kira 3 tahun yang tetap
dioperasikan, demi penghematan konsumsi bahan bakar.
Salah satu strategi utama AirAsia adalah menawarkan tiket
berharga promo. Air Asia promo yang pernah digelar antara lain adalah
Promo Karnaval 2 Juta Kursi, Promo Kursi Gratis, juga promo rutin lain
tiap minggunya. Tiket murah Air Asia sangat digemari oleh para calon
penumpang, dan ini sesuai dengan slogan maskapai yang berbunyi “Now
Everyone Can Fly”.
Hal lain yang menjadi kelebihan AirAsia adalah sebagai yang
pertama dalam memperkenalkan metode ticket booking secara online di
Indonesia. Online booking dapat menciptakan efisiensi biaya operasional
maskapai, dan akibatnya harga tiket dapat tetap rendah. Di samping itu,
sistem booking online Air Asia juga mempermudah penumpang dalam
melakukan pemesanan dari manapun dan kapanpun. Metode ini kemudian mulai
diikuti oleh airline-airline di tanah air.
Armada AirAsia

